WELCOME :)

Welcome into my blog guysss ;)

Semoga blog aku bisa bermanfaat ya ;)

Sabtu, 17 Maret 2012

Memahami Racun Dalam Coklat








Makan cokelat bagi anak-anak, menurut penelitian Sotiono GAFFAR, bisa memicu migrain. Sejumlah ahli meragukan hasil penelitian itu. Cokelat dan anak-anak adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Hampir tidak ada anak-anak, bahkan orang dewasa, yang tidak suka cokelat. Namun, di balik rasa nikmat cokelat, Anda teran- cam penyakit migrain (rasa nyut-nyutan berkepanjangan di kepala) yang dipicu oleh bahan kimia xanthin.
coklat macam anak Memahami Racun dalam CokelatTimbulnya kecurigaan cokelat sebagai pemicu migrain bermula dari hasil penelitian Dokter Sotiono Gaffar, ahli farmakologi pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK-USU), Medan. “Xanthin yang terdapat pada cokelat mempunyai efek pada otak,” katanya kepada Abdul Sattar dari Gatra. Ia mengaku belum mendapatkan angka pasti berapa kandungan xanthin pada makanan cokelat, karena setiap perusahaan punya resep berbeda, dan masing-masing merahasiakan ramuan mereka.

Yang jelas, makanan favorit anak-anak itu terbuat dari kakao, gula, mentega, dan susu. Kadang ditambahi rum agar rasanya lebih nikmat. Adapun bahan yang mengandung xanthin adalah kakao. Xanthin, yang di dalamnya menyimpan bahan-bahan kimia kaffein, theopilin, dan theobromine, dikenal mempunyai pengaruh terhadap kerja jantung, kandung kemih, dan otak manusia. Jika mengudap cokelat berlebihan, xanthin yang masuk ke tubuh sudah tentu juga banyak. Akibatnya, kepala jadi nyut- nyutan.
Mengapa? Pada tubuh anak-anak, enzim atau bahan-bahan organis lainnya belum berkembang secara lengkap. Padahal, enzim sangat diperlukan sebagai proses biokimia untuk mengolah makanan yang masuk ke tubuh. Apalagi, pada masa pertumbuhan, anak-anak sangat rentan dengan berbagai bahan-bahan kimia dari luar.

Dengan kondisi pertumbuhan enzim yang belum sempurna itu, menurut Dokter Harlinah, Kepala Laboratorium Bio-Kimia FMIPA- USU, bagaimana mungkin anak-anak tersebut mampu memproses xanthin dengan baik. Ia sepakat dengan hasil penelitian Sotiono bahwa xanthin bisa mengakibatkan migrain, karena kandungan kakao itu bisa terakumulasi di dalam tubuh. Kalau kumpulan xanthin ngendon di otak atau pusat rangsangan saraf, maka bagian itu jelas akan terganggu, dan pada gilirannya akan menimbulkan nyut-nyutan berkepanjangan di kepala.

Sebenarnya ada saat xanthin tidak berbahaya. Keadaan itu dimungkinkan, menurut Harlinah, jika proses pengolahan bahan kimia tersebut bisa berjalan secara sempurna dan alamiah di dalam tubuh. Artinya, berbagai enzim yang dipakai untuk menyapu xanthin itu sudah terbentuk secara lengkap. Kalau en- zim belum terbentuk, tak ada yang akan meredam munculnya migrain.

Munculnya gejala migrain sederhana sekali, terutama pada anak-anak. Mula-mula cokelat dimakan seperti layaknya makan nasi. Kemudian zat-zat yang dikandung cokelat itu merambat ke pusat rangsangan otak. Jika daya tahan si anak rendah, maka pengaruh cokelat akan sangat spontan. Sebaliknya kalau anak tersebut mempunyai daya tahan kuat, maka makanan itu tidak mempunyai dampak merugikan.

Berapa dosis xanthin yang bisa mengundang bahaya? Belum ada jawaban yang pasti. Hanya saja, sebagai patokan, menurut Dokter Takdir A. Zahirsyah, Ketua Farmakologi FK-USU, jika kandungan xanthin melebihi standar, dampaknya akan segera muncul. Cara mengetahui standarnya bisa dilihat pada saat minum kopi. Secangkir kopi mengandung 75 – 100 miligram kaffein. Untuk orang dewasa dan normal dia hanya bisa minum sebanyak 450 – 600 miligram per hari. “Jika yang diminum kurang dari standar, maka tubuh masih aman-aman saja. Kalau melebihi, maka jantung akan terasa berdebar dan sering buang air,” katanya.
Secara umum, Takdir kurang mendukung penemuan Sotiono. Pendapat itu senada dengan pendapat Dokter Datten Bangun, ahli farmakologi pada FK-USU. Mereka berdua tampak berhati-hati un- tuk mengambil kesimpulan. Sebab, kata Takdir, belum tentu cokelat penyebab migrain. Untuk sampai menjadi migrain tergantung kepekaan tubuh anak-anak itu. Lagi pula, dalam urusan makan cokelat orang Indonesia tidak serakus orang bule. Artinya, hasil penelitian awal Sotiono tidak perlu membuat anak-anak menjadi gelisah jika makan cokelat.

Sotiono mengakui tidak tahu persis berapa anak yang mengalami migrain akibat xanthin yang terkandung dalam cokelat. Sebab, penelitian lebih lanjut masih akan diteruskan. Secara rinci, Sotiono masih enggan mengungkapkan hasil penelitiannya. Tapi, sinyalemen Sotiono itu setidaknya merupakan aba-aba supaya lebih waspada jika makan cokelat.

Pabrik cokelat cukup tersentak mendengar hasil penelitian Sotiono itu. Tapi mereka, menurut Cintak, staf humas pabrik cokelat PT Asia Sakti, yang memproduksi cokelat merek Elang dan Hatari, belum percaya pada hasil penelitian tersebut. Ia menam- bahkan, terbukti sampai sekarang belum ada konsumen yang mengadu sakit kepala setelah makan cokelat. “Kami belum bisa memastikan, apakah cokelat produk kami juga diteliti Dokter Sotiono. Yang jelas, kami tidak yakin dengan hasil penelitian itu,” ujar Cintak.

http://jualpropolis.web.id/memahami-racun-dalam-cokelat

Coklat Baik Bagi Anak








Siapa sih yang ga suka coklat? Dari anak-anak sampe orang dewasa, semua suka.  Dan anak-anak mungkin adalah fans berat coklat. Iyalah, mereka, dikasih jenis coklat aja pasti suka. Sayangnya, kadang para orang tua cenderung untuk terlalu khawatir akan efek buruk coklat, misalnya karena bisa menyebabkan gigi berlubang atau kegemukan. Sepengetahuan saya, coklat itu justru bagus, dan mengandung banyak nutrisi, apalagi jika dikonsumsi dengan takaran yang sesuai.

Penelitian menunjukkan bahwa coklat memiliki kandungan nutrisi yang hampir sama dengan sayuran berwarna gelap. Kandungan flavanoidnya sangat bermanfaat bagi tubuh, terutama dalam memerangi kanker. Dan kamu pasti tau kalo stroberi merupakan buah yang kaya akan anti-oksidan? Nah, ternyata  dark chocolate mengandung delapan kali lipat kandungan anti-oksidan dibanding stroberi.
Ada banyak penelitian yang menyatakan bahwa coklat—terutama jenis dark chocolate, sangat baik untuk kesehatan jantung. Mengkonsumsi coklat jenis ini dapat membantu mengontrol tekanan darah dan mengurangi kadar kolesterol. Coklat juga dapat meningkatkanproduksi kelenjar endorphin yang bisa membuat kita bahagia. Kandungan serotoninnya juga berguna untuk mengurangi stress dan depresi. Sedangkan kandungan theoromine-nya bisa menghilangkan rasa malas. Wow, dengan sejumlah fakta yang demikian banyak, adakah alasan lain untuk GA memberikan coklat pada anak-anak??

Mungkin dengan penjelasan ini, cukup memjawab pertanyaan kita ya, tentang mengapa anak-anak biasanya kelihatan bahagia banget pas makan coklat. Dan hal ini tentu saja bikin orang tua juga ikut senang. Tapi hati-hati ya, makan coklat harus ada batasnya, maksimal 100 gram per hari. Dan kalo bisa sih dikombinasikan dengan buah atau sayuran. Ini bisa jadi trik pintar untuk mengakali agar si kecil mau makan.

Satu hal yang perlu diingat, jangan pilih white chocolate atau milk chocolate ya, kedua jenis coklat ini lebih banyak mengandung gula dibanding nutrisinya. Nah, sekarang… tunggu apa lagi? Ayo para ibu makan coklat bareng anaknya. Pasti seru. Happy go chocolate ^^
 
http://sharingsomething-adeline.blogspot.com/2011/07/coklat-baik-bagi-anak.html

Coklat Ancam Gigi Anak-Anak

Anak-anak pada umumnya menyukai dan mencari permen coklat. Kendati orangtua sudah menyembunyikan, namun mereka akan terus 'berjuang' untuk memperolehnya, terutama ketika merayakan pesta istimewa, misalnya ulang tahun, Paska, Natal dan Idul Fitri.
Sepekan sebelum hari-hari besar keagamaan, banyak toko dan pasar swalayan menjual aneka permen coklat. Di Eropa dan Amerika kalau orang tua mengajukan pertanyaan seputar makna perayaan Paska dan Natal, anak-anak akan menjawab permen coklat.
Banyak orangtua menyadari bahwa permen coklat berdampak buruk bagi kesehatan gigi, dan berupaya keras untuk membatasi konsumsi coklat pada anak-anak. Bagaimana cara membujuk anak untuk bersedia mengkonsumsi makanan yang sehat?
Risiko terbesar yang perlu mendapat perhatian orang tua, yakni kerusakan gigi pada anak. Untuk itu, berapa banyak dan berapa kali dalam sehari anak makan permen harus diperhatikan. Orangtua perlu menjelaskan kepada anak manfaat menjaga kesehatan gigi.
Orangtua juga dapat membatasi anak agar tidak terlalu banyak makan coklat, kalau perlu beri batasan waktunya, misalnya satu kali dalam satu pekan, atau setiap perayaan pada hari-hari istimewa.
Biasakan anak menggosok gigi sebelum tidur malam, terlebih setelah mereka makan permen atau coklat, untuk menghilangkan kadar gula yang melekat pada gigi.
Jika anak-anak merasa lapar, maka mereka cenderung akan melahap permen. Untuk menghindari hal itu, anak perlu menyantap sarapan pagi yang bergizi setiap harinya, misalnya semangkuk sereal yang kaya dengan karbohidrat.

Lemak Coklat ternyata Bisa Melangsingkan!








KOMPAS.com — Penelitian terbaru menunjukkan, sejenis lemak baik yang disebut brown fat mungkin dapat dijadikan salah satu solusi memerangi obesitas di masa depan.
Menurut hasil riset terbaru, lemak coklat ini bekerja lebih aktif pada anak-anak bertubuh ramping. Pada anak-anak dengan indeks masa tubuh (body mass index/BMI) yang tinggi, kadar lemak coklat relatif lebih sedikit.
Brown fat merupakan salah satu jenis jaringan lemak yang dapat membakar kalori untuk menghasilkan panas. Menurut Dr Aarun Cypess, peneliti dari Joslin Diabetes Center, Boston AS, ditemukannya cara aman untuk meningkatkan aktivitas jenis lemak ini mungkin dapat menjadi salah satu cara memerangi obesitas.
"Meningkatkan jumlah lemak coklat pada anak-anak mungkin menjadi pendekatan efektif untuk memerangi meningkatnya obesitas dan diabetes pada anak-anak," kata Cypess.
Awalnya, lemak coklat diketahui hanya ditemukan pada bayi dan anak-anak. Tetapi, studi lain yang dilakukan oleh peneliti yang sama menunjukkan bahwa lemak coklat juga aktif secara metabolik pada orang dewasa.
Lemak coklat ditemukan antara 3 hingga 7,5 persen pada orang dewasa, di mana kadar yang lebih tinggi terdapat pada perempuan. Lemak coklat akan meningkat pada usia pubertas dan setelah itu akan mengalami penurunan, kata para peneliti.
Penelitian terbaru melibatkan 172 anak-anak yang berusia antara 5 dan 21 tahun. Mereka menggunakan positron emission tomography (PET) scan untuk mengukur jumlah dan aktivitas lemak pada anak.
Hasilnya, ditemukan lemak coklat terdeteksi sebanyak 44 persen ada pada anak-anak dengan jumlah yang hampir sama baik untuk anak perempuan dan laki-laki. Anak usia 13-15 tahun memiliki persentase dan aktivitas lemak coklat paling tinggi.
Tetapi, di samping itu ada hubungan terbalik antara BMI dan aktivitas lemak coklat, yang berarti bahwa anak-anak dengan badan lebih ramping (tidak gemuk) aktivitas lemak coklat jauh lebih tinggi. Untuk orang dewasa, lemak coklat akan lebih aktif dalam cuaca dingin, tetapi pada anak-anak, suhu di luar ruangan tidak berpengaruh pada aktivitas lemak coklat.
Energi dan obesitas
Para peneliti menyatakan, lemak coklat memainkan peran penting dalam metabolisme anak-anak, energi, dan pengaturan berat badan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bagaimana cara meningkatkan aktivitas lemak coklat tanpa menggunakan obat, misalnya dengan mengatur suhu ruangan di rumah menjadi lebih dingin untuk anak-anak obesitas. Di samping itu, makanan tertentu yang bisa memainkan peran dalam meningkatkan kadar lemak coklat, kata peneliti.
Meski begitu, Cypess mengatakan, sampai saat ini belum diketahui apakah benar ada hubungan antara anak dan badan yang ramping cenderung memiliki kadar lemak coklat yang lebih banyak. "Itu masih menjadi pertanyaan. Tapi kita tahu bahwa lemak coklat adalah komponen penting untuk anak dan juga dalam metabolisme orang dewasa," tutupnya.

Sumber :
FOX NEWS

Manfaat Coklat Bagi Kesehatan Lansia






Menurut hasil beberapa penyelidikan coklat mengandung  antioksidan fenol yang menyebabkan  bisa berusia lebih panjang. Fenol ini juga banyak ditemukan pada anggur merah yang sudah sangat dikenal sebagai minuman yang baik untuk kesehatan jantung. Coklat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker. Menurut hemat saya, alangkah baiknya bagi para lansia
yang jika minum  kopi  atau nasgitel,  menyebabkan jantungnya  berdebar, mencoba menggantikannya dengan minum coklat panas. Khasiatnya cukup banyak. Berikut ini saya informasikan artikel tentang “manfaat coklat”.
Kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Mexico percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan coklat yang berasal dari surga kepada mereka. Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara tahun 1502-1528, dan oleh orang-orang Spanyol minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak. Coklat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda dan Inggris. Pada tahun 1765 didirikan pabrik coklat di Massachusetts, Amerika Serikat.
Dalam perkembangannya coklat tidak hanya menjadi minuman tetapi juga menjadi snack yang disukai anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Selain rasanya enak, coklat ternyata berkhasiat membuat umur seseorang menjadi lebih panjang. Suatu studi epidemiologis telah dilakukan pada mahasiswa Universitas Harvard yang terdaftar antara tahun 1916-1950. Dengan menggunakan food frequency questionnaire berhasil dikumpulkan informasi tentang kebiasaan makan permen atau coklat pada mahasiswa Universitas Harvard.
Dengan mengontrol aktivitas fisik yang dilakukan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan makan ditemukan bahwa mereka yang suka makan permen/coklat umurnya lebih lama satu tahun dibandingkan bukan pemakan.
Selama ini ada pandangan bahwa permen coklat menyebabkan caries pada gigi dan mungkin juga bertanggung jawab terhadap munculnya masalah kegemukan. Tak dapat disangkal lagi bahwa kegemukan adalah salah satu faktor risiko berbagai penyakit degeneratif. Tetapi studi di Universitas Harvard ini menunjukkan bahwa jika Anda mengimbangi konsumsi permen coklat dengan aktivitas fisik yang cukup dan makan dengan menu seimbang, maka dampak negatip permen coklat tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Menurut kepercayaan suku Maya, coklat adalah makanan para dewa. Rasa asli biji coklat sebenarnya pahit akibat kandungan alkaloid, tetapi setelah melalui rekayasa proses dapat dihasilkan coklat sebagai makanan yang disukai oleh siapapun. Biji coklat mengandung lemak 31%, karbohidrat 14% dan protein 9%. Protein coklat kaya akan asam amino triptofan, fenilalanin, dan tyrosin. Meski coklat mengandung lemak tinggi namun relatif tidak mudah tengik karena coklat juga mengandung polifenol (6%) yang berfungsi sebagai antioksidan pencegah ketengikan.
Di Amerika Serikat konsumsi coklat hanya memberikan kontribusi 1% terhadap intake lemak total sebagaimana dinyatakan oleh National Food Consumption Survey (1987-1998). Jumlah ini relatif sedikit khususnya bila dibandingkan dengan kontribusi daging (30%), serealia (22%), dan susu (20%). Lemak pada coklat, sering disebut cocoa butter, sebagian besar tersusun dari lemak jenuh (60%) khususnya stearat. Tetapi lemak coklat adalah lemak nabati yang sama sekali tidak mengandung kolesterol. Untuk tetap menekan lemak jenuh agar tidak terlalu tinggi, ada baiknya membatasi memakan cokelat hanya satu batang saja per hari dan mebatasi mengkonsumsi suplement atau makanan lainnya yang mengandung catechin seperti apple dan teh.
Dalam penelitian yang melibatkan subyek manusia, ditemukan bahwa konsumsi lemak coklat menghasilkan kolesterol total dan kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan konsumsi mentega ataupun lemak sapi. Jadi meski sama-sama mengandung lemak jenuh tetapi ternyata efek kolesterol yang dihasilkan berbeda. Kandungan stearat yang tinggi pada coklat disinyalir menjadi penyebab mengapa lemak coklat tidak sejahat lemak hewan. Telah sejak lama diketahui bahwa stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah. Mengapa? Stearat ternyata dicerna secara lambat oleh tubuh kita dan juga diabsorpsi lebih sedikit.
Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh. Asam oleat ini juga dominan ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyimpulkan efek positip oleat bagi kesehatan jantung.
Sering timbul pertanyaan seberapa banyak kita boleh mengkonsusmi coklat? Tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, namun demikian makan coklat 2-3 kali seminggu atau minum susu coklat tiap hari kiranya masih dapat diterima. Prinsip gizi sebenarnya mudah yaitu makanlah segala jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Makan coklat tidak akan menimbulkan kecanduan, tetapi bagi sebagian orang rasa coklat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengkonsumsinya kembali. Ini yang disebut chocolate craving. Dampak coklat terhadap perilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan chocolate craving. Rindu coklat bisa karena aromanya, teksturnya, manis-pahitnya dsb. Hal ini juga sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine yang adalah suatu substansi mirip amphetanine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga). Konon Raja Montezuma di jaman dahulu selalu mabuk minuman coklat sebelum menggilir harem-haremnya yang berbeda setiap malam.
Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam coklat. Salah satu fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi. Katekin juga dijumpai pada teh meski jumlahnya tidak setinggi pada coklat. Orang tua jaman dahulu sering mempraktekkan cuci muka dengan air teh karena dapat membuat kulit muka bercahaya dan awet muda. Seandainya mereka tahu bahwa coklat mengandung katekin lebih tinggi daripada teh, mungkin mereka akan menganjurkan mandi lulur dengan coklat.
Coklat juga mengandung theobromine dan kafein. Kedua substansi ini telah dikenal memberikan efek terjaga bagi yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu ketika kita terkantuk-kantuk di bandara atau menunggu antrian panjang, makan coklat cukup manjur untuk membuat kita bergairah kembali.
Produk coklat cukup beraneka ragam. Misalnya, ada coklat susu yang merupakan adonan coklat manis, cocoa butter, gula dan susu. Selain itu ada pula coklat pahit yang merupakan coklat alami dan mengandung 43% padatan coklat. Coklat jenis ini bisa ditemukan pada beberapa produk coklat batangan. Kandungan gizi coklat bisa dilihat pada tabel.
Zat Gizi
Coklat Susu
Coklat Pahit
Energi (Kal)
381
504
Protein (g)
9
5,5
Lemak (g)
35,9
52,9
Kalsium (mg)
200
98
Fosfor (mg)
200
446
Vit A (SI)
30
60
Belum ada bukti bahwa coklat menimbulkan jerawat. Coklat juga tidak bisa dikatakan sebagai penyebab utama munculnya plaque gigi karena plaque gigi juga bisa timbul pada orang yang mengkonsumsi makanan biasa sehari-hari. Hanya saja coklat perlu diwaspadai, khususnya bagi orang-orang yang rentan menderita batu ginjal. Konsumsi 100 g coklat akan meningkatkan ekskresi oksalat dan kalsium tiga kali lipat. Oleh karena itu kiat sehat yang bisa dianjurkan adalah minumlah banyak air sehabis makan coklat.
Sumber : http://hafifahparwaningtyas.blogspot.com

Selasa, 13 Maret 2012

Masyarakat RI Jarang Makan Coklat Meski Produksi Melimpah

JAKARTA. Sebagai negara penghasil kakao, tingkat konsumsi coklat masyarakat Indonesia masih sangat kecil jika dibandingkan dengan masyarakat Eropa yang tidak menghasilkan kakao sama sekali.

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan saat ini konsumsi coklat masyarakat Indonesia hanya 0,7 ons/orang/tahun. Angka tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan masyarakat Eropa yang hampir 5 kg/orang/tahun.

"Bayangkan, 5 kilo yang namanya Eropa tapi tidak punya kakao, kita ini, 0,07 kurang dari 1 ons," ujarnya saat ditemui di tengah acara Chocolate Party on Sunday di pelataran parkir Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (11/12/2011).

Hatta menilai hal ini sangat ironis mengingat Indonesia merupakan negara penghasil bahan baku coklat, kakao, ketiga terbesar setelah Pantai Gading dan Ghana. Akibatnya, produksi coklat dalam negeri tersebut hanya memenuhi kebutuhan ekspor.

"Indonesia merupkan negara ketiga penghasil coklat, yang pertama Pantai Gading, kemudian Ghana," ujarnya.

Hatta menyatakan pemerintah akan mencanangkan gerakan konsumsi coklat guna meningkatkan tingkat konsumsi coklat di masyarakat dalam negeri.

"Gerakan ini menjadi gerakan yang bisa menjangkau produk dalam negeri, karena banyak petani kakao yang jarang merasakan makan dan minum coklat. Jadi kita ingin coklat ini menyentuh masyarakat bawah," tegasnya.

Dalam waktu dekat, Hatta menargetkan adanya peningkatan konsumsi coklat 2 kali lipat untuk tahun 2012 mendatang.

"Kalau kita berhasil meningkatkan sampai 2 kali lipat kan baru mendekati 2 ons, masih jauh cobalah kita targetkan, targetkan 2012 2 kali lipat, pasti bisa, harga coklat kita terjangkau kok," pungkasnya.

DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, MINGGU, 11 DESEMBER 2011